BAZNAS RI Akan Bangun Kampung Indonesia di Gaza
Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS RI) berencana membangun sejumlah fasilitas umum seperti rumah sakit, sekolah, masjid, dan apartemen di wilayah Gaza, Palestina.
"Kami akan membangun Kampung Indonesia di Gaza sebagai bentuk dukungan kepada Palestina hingga merdeka," ujar Ketua Umum BAZNAS RI, Prof. Noor Achmad, dalam Tabligh Akbar memperingati Isra Miraj Nabi Muhammad di Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT), Semarang, Jumat, 7 Februari 2025.
Untuk merealisasikan rencana ini, BAZNAS RI telah berkoordinasi dengan Kementerian Luar Negeri dan Wakil Menteri Luar Negeri, Anis Matta. "Anggaran yang dibutuhkan sementara sekitar Rp500 miliar sudah cukup," tambahnya.
Langkah ini diambil menyusul gencatan senjata antara Palestina dan Israel. Namun, Amerika Serikat meminta agar Jalur Gaza dikosongkan dari permukiman warga. Untuk itu, dalam waktu dekat BAZNAS RI akan mendirikan dapur umum di Gaza. "Pada bulan Ramadan nanti, kami akan membuka dapur umum agar segera ada bangunan di sana sehingga rakyat tidak digusur," jelasnya.
Buya Yahya dan Dukungan untuk Palestina
Dalam kesempatan tersebut, Noor Achmad juga menyoroti peran Buya Yahya, pemimpin Yayasan Al-Bahjah, Cirebon, yang telah banyak membantu BAZNAS RI dalam memberikan bantuan untuk Palestina.
"Saya menceritakan tentang Palestina karena ada Buya Yahya, yang pengaruhnya sangat besar di Indonesia. Melalui Yayasan Al-Bahjah, beliau telah banyak memberikan sumbangan untuk Palestina," ujarnya.
Ia mengaku sempat terkejut dan bangga ketika mendapat laporan bahwa Buya Yahya akan hadir di MAJT. "Saat diberi tahu bahwa Buya Yahya dalam perjalanan dari Jawa Timur ke Semarang untuk hadir di MAJT, saya setengah tak percaya," tambahnya.
Menurutnya, Buya Yahya adalah sosok panutan yang patut menjadi contoh. "Kami sangat bersyukur atas kehadiran Buya Yahya, yang menjadi bagian dari syiar Islam di MAJT untuk Indonesia dan dunia," katanya.
Tabligh Akbar dan Pesan Isra Miraj
Pengajian Tabligh Akbar ini diikuti oleh ribuan jemaah, baik yang hadir langsung di MAJT, Jalan Gajah Raya, Semarang, maupun yang mengikuti siaran langsung melalui MAJT TV, Al-Bahjah TV, Radio DAIS, dan TV KU.
Dalam ceramahnya, Buya Yahya menekankan bahwa shalat adalah inti dari Isra Miraj. "Tujuan memperingati Isra Miraj adalah agar kita menjadi ahli shalat, peduli terhadap shalat, dan mengajak orang lain untuk menunaikannya," ujarnya.
Ia juga menjelaskan bahwa shalat sangat mudah, karena bisa dilakukan dengan berbagai cara sesuai kemampuan. "Jika tak mampu berdiri, boleh duduk. Jika tak mampu duduk, boleh berbaring atau bahkan menggunakan isyarat mata," katanya.
Meski demikian, tidak semua orang bisa melaksanakan shalat, meskipun fisiknya kuat. "Shalat itu berat bagi orang yang tak beriman, padahal ringan. Shalat adalah hadiah dari Allah, maka jangan sampai meninggalkannya, karena itu dosa besar," tegasnya.
Hikmah Isra Miraj dalam Kehidupan Sehari-hari
Selain membahas shalat, Buya Yahya juga menjelaskan tentang bolehnya menggunakan tisu untuk istinja (bersuci setelah buang air), jika dalam keadaan terpaksa. "Jadi, istinja boleh menggunakan tisu, kemudian wudhu dengan air bersih. Tidak ada alasan untuk meninggalkan shalat," katanya.
Sebagai penutup, Buya Yahya mengajak umat Islam untuk menciptakan rumah tangga yang harmonis. "Isra Miraj mengajarkan kita untuk menghadirkan kebaikan tanpa kezaliman. Jadikan rumah sebagai tempat yang indah, tanpa caci maki antara orang tua dan anak," pesannya.
Door Prize Umrah untuk Jemaah
Setelah pengajian, diadakan undian door prize voucher umrah dari Al-Bahjah, untuk lima orang jemaah, masing-masing senilai Rp5 juta.