Coba AIssya!

Dapatkan bantuan AI secara instan.

AIssya

Halo, Atmin! Selamat datang di layanan chatbot kami. Apa yang ingin Anda ketahui?

Pelajar Serta Santri di Semarang Deklarasi Anti Narkoba Bersama DPD RI dan MUI Jateng

Super Admin

Rabu, 06 Agustus 2025

Bagikan:

Pelajar Serta Santri di Semarang Deklarasi Anti Narkoba Bersama DPD RI dan MUI Jateng

MAJT Semarang -  Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI Perwakilan Jateng bersama Gerakan Nasional Anti Narkoba (Ganas Annar), MUI Jateng dan puluhan pelajar serta santri, menggelar deklarasi antinarkoba. Deklarasi itu berlangsung dalam Sosialisasi dan Deklarasi Gerakan Anti Narkoba Jawa Tengah di Kantor DPD RI Jalan Imam Bonjol Semarang, Selasa (5/8/2025).

Deklarasi Gerakan Anti Narkoba Jawa Tengah ini digelar di sela Focus Group Discussion (FGD) bertema “Ancaman Nyata Narkoba terhadap Generasi Muda” menghadirkan pembicara dari pakar hukum UIN Walisongo Dr KH Eman Sulaiman MH, Ketua Ganas Annar MUI jateng Dr KH Multazam Ahmad MSi, Anggota DPD RI Jateng Dr H Abdul Kholik dan Ketua MUI Jateng Dr KH Ahmad Darodji MSi. 

Kyai Darodji mengungkapkan prevalensi penyalahgunaan narkoba di Indonesia mencapai 1,73 persen dan sudah dikategorikan bahaya. “Kalau sampai 2 persen itu sudah betul-betul kiamat, karena kedepan korbannya adalah generasi penerus, padahal kita akan menjadikan Indonesia sebagai negara maju,” ungkapnya.

KH Ahmad Darodji mengajak generasi muda untuk menjadi garda terdepan dalam upaya melindungi bangsa dari bahaya narkoba yang kian mengintai dari berbagai sisi kehidupan. “Ini bukan sekadar seremoni, tapi gerakan moral, spiritual, dan sosial yang harus ditanamkan sejak dini. Kami terus menggaungkan gerakan anti narkoba melalui khutbah Jumat, sosialisasi ke sekolah, dan pesantren,” katanya.

Deklarasi anti narkoba ini dilengkapi dengan penandatanganan deklarasi anti narkoba oleh narasumber dan seluruh peserta. KH Ahmad Darodji mengatakan, deklarasi ini untuk meneguhkan narkoba merupakan musuh bersama.

Sementara itu,  Abdul Kholik menerangkan, kegiatan ini bertujuan untuk menggaungkan kembali semangat gerakan antinarkoba. “Karena korbannya terus bertambah, kemudian metode penyebarannya terus meningkat, sehingga kita mengingatkan kembali bahwa ini (narkoba) bahaya,” tegasnya.

“Kita ajak komponen pelajar, para santri, para guru dan komponen lain bersama-sama membuat deklarasi anti narkoba dan nanti kita akan kolaborasi untuk menyiapkan kader-kader anti narkoba,” kata Abdul Kholik. Ia juga akan mendorong dan memfasilitasi agar pemerintah provinsi Jawa Tengah memperkuat Gerakan anti narkoba.

Generasi muda ini kan orientasinya kedepan bagus, namun sekarang sedang dikepung oleh informasi (narkoba) yang dapat mempengaruhi dan membahayakan masa depan itu sendiri,” tegasnya. Dr Eman Sulaeman menjelaskan, peredaran narkoba saat ini menyasar ke berbagai kalangan.

“Tidak ada pihak yang lolos dari ancaman bahaya narkoba yang daya rusaknya luar biasa lebih serius dari korupsi dan terorisme. Narkoba merusak seluruh aspek kehidupan bangsa, kehidupan sosial, kehidupan beragama dan bahkan menjadi alat proxy war,” ungkapnya.

Masjid Agung Jawa Tengah

Jl. Gajah Raya, Sambirejo, Kec. Gayamsari, Kota Semarang, Jawa Tengah 50166

Powered by Mekanikace Tunggal Mandiri